Pj. Sekdaprov Jatim Lantik Pejabat Fungsional Peneliti Ahli Utama dan Guru Ahli Utama
SURABAYA, 29 NOVEMBER 2024 - Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono melantik dan mengambil sumpah dua orang pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di ruang Bhinaloka Adhikara Kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat (29/11/2024).
Dua orang tersebut yaitu Abdul Hamid sebagai Pejabat Fungsional Peneliti Ahli Utama dan Sumarsih sebagai Guru Ahli Utama. Keduanya dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 81/M Tahun 2024 tanggal 5 November 2024.
Kepada mereka, Pj. Sekdaprov Jatim berpesan agar semakin profesional dan amanah dalam mengemban tugas. Pasalnya tidak semua aparatur sipil negara memiliki kesempatan untuk dapat mengemban jabatan fungsional tersebut.
"Ini luar biasa, mimpi semua ASN, tidak semua ASN bisa menjadi pejabat fungsional ahli utama," katanya.
Kepada Abdul Hamid, Pj. Sekdaprov Bobby berpesan agar ke depan mampu mengembangkan riset-riset yang bermanfaat bagi Pemprov Jatim. Selain itu, sebagai fungsional peneliti utama diharapkan agar riset-riset tersebut tidak bersifat teoritis tetapi lebih aplikatif.
"Saya yakin, dengan pengalaman bapak yang banyak di birokrasi, bapak akan mampu mengembangkan riset-riset yang aplikatif. Jadi nanti ke depan kami yang di birokrasi tidak kesusahan menerapkan hasil-hasil risetnya," tegasnya.
Sementara kepada Sumarsih, Pj. Sekdaprov Bobby berpesan agar mampu mengembangkan metode atau cara belajar yang lebih mudah diterima oleh siswa. Karena menurutnya beberapa metode penyampaian dirasa kurang tepat sehingga ilmu yang diterima para siswa menjadi tidak maksimal.
"Mengembangkan cara atau metode penyampaian yang pas. Karena tidak semua metode pembelajaran cocok, contohnya seperti kami-kami ini, generasi kami sejak SMP sudah diajarkan Bahasa Inggris sampai SMA tapi banyak sekali dari kami yang tidak bisa bahasa Inggris," terangnya.
Ia menyebut hal itu terjadi bukan karena sulitnya materi mata pelajaran tetapi lantaran cara penyampaian yang kurang sesuai. Oleh sebab itu, ia berharap sebagai Guru ahli Utama, Sumarsih bisa berinovasi pada pengembangan metode pembelajaran.
"Dulu kami belajar langsung dijelaskan grammar, tapi tidak pernah diajak bicara jadi sampai sekarang kami tidak bisa. Coba kalau diajak ngomong bahasa inggris saja dulu baru kemudian dijelaskan struktur bahasanya. Mungkin hasilnya akan berbeda," tuturnya.
Di akhir, Bobby berharap akan lebih banyak ASN yang berhasil menduduki jabatan fungsional jenjang ahli utama. Dan memberikan kontribusi terbaiknya bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.