SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Gelar Pertukaran Pendidikan dan Budaya di Korea

photo

Surabaya, 18 November 2024 – SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya (Spemma) melaksanakan program international sister school pertukaran pendidikan dan budaya dengan SMP/SMA Daejeon Busan kota metropolitan Republik Korea.

Mengutip rilis dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Senin (18/11/2024), Direktur Program Internasional SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Ika Puspa Arianti menyatakan program pertukaran pendidikan dan budaya dibuka awal tahun 2019 yang kemudian sempat berhenti karena pandemi. "Di Spemma kami fokus supaya anak-anak bisa mempelajari beberapa pelajaran bilingual dengan memakai bahasa Inggris dengan praktiknya," ujarnya.

Lebih lanjut Ika Puspa Arianti menambahkan, ada program pendukung yakni, english camp dengan native juga, serta program pertukaran pelajar. "Program pertukaran pelajar ini khusus untuk kelas internasional, bisa melanjutkan dari siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya maupun SD lainnya, ada juga yang masih benar-benar baru," jelasnya.

Ika pun menjelaskan Spemma memiliki kerja sama dengan Korea mulai tahun 2013 dengan memberangkatkan siswa untuk memperkenalkan sekolah karena sebelumnya siswa dari pihak Busan Korea yang berkunjung ke Spemma, dan sempat terhenti karena pandemi pada tahun 2020-2022.

"Kemudian akhir tahun 2022 mereka menawarkan kita meneruskan MoU, tahun 2023 awal ke Daejeon karena sudah dibuka dan bebas visa, baru kita memperbarui MoU. Lalu kita memberangkatkan lagi pada tahun 2023 akhir bulan Desember, awal Januari 2024 mereka yang datang ke Spemma," imbuhnya.

Masih dengan Ika Puspa Arianti, banyak yang dipelajari dari program tersebut, ada sains, keterampilan, dll. Para siswa juga masuk ke kelas berinteraksi dengan siswa Korea. Hal yang sama juga terjadi ketika kunjungan di Spemma. "Di Korea para siswa menampilkan budaya seperti tari saman, ketika kembali ke Spemma, mereka ditugaskan secara berkelompok menjelaskan tentang kultur, transportasi, makanan, etos, dan lain sebagainya selama di sana," tandasnya.

Sementara itu, salah satu peserta pertukaran pelajar Raisha Amira Diyanti merasa sangat senang dan bangga mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke busan Korea Selatan. "Karena di sekolah ini saya disambut dengan baik, dikenalkan dengan makanan khas Korea Selatan dan model pendidikannya," katanya.

"Saat saya di Korea, yang membuat bangga adalah bisa menampilkan tarian budaya Indonesia yaitu tari saman. Saya bangga dan senang sekali bisa tampil di hadapan siswa dan guru di busan Korea Selatan," imbuhnya.

Sebagai informasi, kunjungan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya ke Korea tersebut diikuti 16 siswa pilihan dari kelas VII hingga IX, Jumat-Sabtu (8-16 November 2024).